Minggu, 14 Desember 2008

PANCA JIWA PONDOK

PANCA JIWA

Panca Jiwa adalah lima falsafah pesantren yang ingin ditanamkan ke dalam setiap jiwa santri dan elemen yang ada di Pondok Pesantren Daar el-Qolam. Kelima jiwa itu adalah:

• KEIKHLASAN : Adalah melakukan sesuatu karena dorongan yang datang dari dalam diri sendiri. Ikhlas dijadikan sebagai ruh setiap perbuatan. Selain itu hal-hal yang dilakukan diniatkan sebagai sebuah kebaikan untuk dirinya sendiri. Karena keikhlasan adalah cerminan pengabdian terbaik yang diberikan kepada Allah dan hamba-hamba-Nya

• KESEDERHANAAN : Adalah bersikap, bertindak dan berfikir sesuai dengan kebutuhan bukan atas dorongan keinginan. Kesederhanaan tidak diukur oleh kuantitas tetapi semata-mata didasari dengan kebutuhan yang diperlukan.

• BERDIKARI : Berdikari atau kesanggupan menolong diri sendiri merupakan senjata yang dibekalkan pesantren kepada para santrinya. Berdikari tidak saja dalam arti bahwa komunitas pesantren sanggup belajar dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri, tetapi pondok pesantren itu sendiri -sebagai lembaga pendidikan- juga harus sanggup berdikari sehingga tidak menggantungkan nasibnya kepada orang lain.

• UKHUWAH ISLAMIYAH: adalah nilai-nilai keislaman yang melintas batas ruang dan waktu. Ikatan keislaman, keimanan menjadi kunci dalam merajut komunikasi, interaksi dengan siapapun tanpa memandang status sosial bahkan keyakinan.

• KEBEBASAN : Bebas dalam berfikir dan berbuat. Bebas dalam menentukan masa depan, bebas dalam memilih jalan hidup. Jiwa bebas ini akan menjadikan santri kreatif, berjiwa besar dan optimis dalam menghadapi berbagai fenomena di masyarakat kelak.

MOTTO PONDOK

Kelima jiwa di atas dilandasi juga dengan motto yang membentengi pola fakir, sikap dan tingkah laku komunitas pesantren yakni :

BERBUDI LUHUR
BERBADAN SEHAT
BERPENGETAHUAN LUAS
BERFIKIRAN BEBAS

PROGRAM PESANTREN (PANCA JANGKA PONDOK)

Kerangka dasar program kerja pesantren terangkum dalam program panca jangka yang senantiasa memberikan arah dan panduan terhadap perkembangan, kemajuan dan kesinambungan eksistensi pesantren. Panca jangka tersebut meliputi bidang-bidang sebagai berikut:

1. Pendidikan dan pengajaran;
Pesantren secara kontinue pada kenyataannya membuka diri terhadap perkembangan pendidikan yang multi dimensi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran. Usaha tersebut dibuktikan dengan pendirian lembaga perguruan tinggi dan peningkatan sumber daya tenaga pengajar.

2. Kaderisasi
Program kaderisasi di pondok pesantren Daar El-Qolam adalah bertujuan untuk menjaga kesinambungan pesantren sebagai lembaga yang eksis, sehingga terjaga dari keterpurukan dan keruntuhan sistem yang ada dalam pesantren secara menyeluruh. Urgensi pesantren terhadap kaderisasi dijabarkan melalui pemahaman terhadap lembaga itu sendiri dan peningkatan kualitas (life skill) kader.

3. Sarana dan prasarana
Program ini guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran. Kelengkapan sarana dan prasarana pesantren terus dilakukan dengan memperbaiki dan melengkapai serta memelihara sarana yang ada.

4. Chizanatullah (Sumber dana)
Diantara syarat terpenting bagi sebuah lembaga pendidikan untuk dapat tetap bertahan hidup dan berkembang adalah memiliki sumber dana sendiri. Pada perkembangannya Daar El-Qolam sangat memeperhatikan masalah ini dengan sunggug-sungguh. Bermacam-macam bidang usaha terus didirikan sebagai faktor pendukung keberlangsungan pendanaan pesantren, bidang usahanya antara lain; toko pelajar; kantin pelajar; transportasi; rental alat-alat berat; percetakan.

5. Kesejahteraan keluarga pondok
Jangka ini bertujuan untuk memberdayakan kehidupan keluarga-keluarga yang membantu dan bertanggung-jawab terhadap hidup dan matinya pondok secara langsung, sehingga mereka tidak menggantungkan penghidupannya kepada pondok.

VISI DAN MISI

PRINSIP, VISI & MISI PESANTREN

PRINSIP

Institusi pendidikan Islam yang moderat serta berdiri di atas dan untuk semua golongan”.

Dasar Filosofis:
- يرفع الله الذين أمنو منكم والذين أوتوا العلم درجات. - كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر.
Visi :
Mempersiapkan kader yang mu’min, muttaqin dan rasikhina fil ilmi
Misi:
1. Menjiwai panca jiwa dan motto pondok
2. Mempersiapkan kader muslim yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Memperluas medan juang santri

SEJARAH SINGKAT



Sejarah Singkat


Daar el-Qolam adalah sebuah perjalanan sejarah. Sejarah yang berbalut suka dan duka. Pergulatan panjanganya dalam dunia pendidikan menekankan kepada pemeliharaan nilai-nilai tradisional (traditional values), kearifan lokal (local wisdom) dan responsif terhadap nilai-nilai modernisasi (modernity values). Usaha itu kami lakukan dalam rangka menyiapkan generasi Islam agar dapat menantang dan menaklukan zamannya. Mereka yang menimba ilmu di sini dibekali dengan iman, akhlak dan ilmu pengetahuan.

Sejarah Daar el-qolam diawali dengan semangat untuk membangun peradaban. Modal terbesarnya adalah niat yang kuat untuk memberikan pengabdian. Semangat dan niat itulah yang bersatu padu melawan berbagai keterbatasan yang mengelilingnya saat itu. Betapa tidak ! Sebelum berdirinya bangunan-bangunan berbeton, Daar el-Qolam diawali dengan sebuah dapur tua, bilik bambu dan tempelan papan yang menutupi ruangan. Ya. Niat dan semangat itulah yang menjadi kata kunci yang membuat Daar el-Qolam sukses melawan keterbatasannya.

Berlokasi di Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Indonesia. DAAR EL QOLAM didirikan pada tanggal 20 Januari tahun 1968 M/27 Ramadhan 1318 H oleh Drs. K. H. Ahmad Rifa’i Arief (lihat profil) atas gagasan ayahnya, H. Qasad Mansyur, yang saat itu mengelola Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar (MMA). Maksud ayahnya adalah agar kelak alumni MMA dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dalam catatan sejarahnya, proses pendidikan dan pengajaran di DAAR EL QOLAM diikuti 22 orang santri yang datang dari kalangan keluarga, karib kerabat serta masyarakat sekitar pesantren. Sistem yang diadopsinya adalah pendidikan Islam modern yang mengabaikan dikotomi ilmu pengetahuan.

Sebab itulah, pesantren ini tidak hanya menyuguhkan kajian-kajian keislaman (Islamic Studies), tapi juga mengajarkan ilmu pengetahuan umum, keterampilan (skill), disiplin beribadah dan disiplin hidup. Sehingga dalam perkembangannya Daar el-Qolam bisa diartikan sebagai balai pendidikan pesantren yang berbasis sekolah (Pesantren based school) atau sekolah yang berbasis pesantren (School based pesantren)

Kini DAAR EL QOLAM telah menjadi sebuah lembaga pendidikan modern dengan format pesantren besar yang melibatkan 241 orang guru dan 4.167 santri yang berasal dari perbagai penjuru Indonesia. Hal tersebut menggambarkan corak multikultural yang terasa sangat kental di tempat ini (learning how live together) dan belajar sambil berbuat (learning by doing) menjadi keunggulan kami.